Halo sobat jogjaSublime, kali ini kita kan membahas tentang sublimasi. Ketika menyebut kata sublime, maka apa yang terbesit di benak pikiran sobat JogjaSublime? Printing? Jersey? Mug? Sampai saat ini, masih ada beberapa orang yang belum paham secara sepenuhnya mengenai sublimasi. Agar kamu lebih memahami apa itu pewarnaan dengan teknik sublimasi, yuk kita bahas sublimasi secara garis besarnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sublime diartikan dengan “perubahan zat padat menjadi uap”. Di dunia produksi, sublime bisa diartikan dengan teknik pewarnaan permukaan benda dengan media kertas transfer khusus, panas dan tekanan untuk memberi warna atau corak pada sebuah benda tertentu. Teknik sublimasi bisa digunakan untuk mewarnai permukaan benda-benda tertentu seperti baju, mug, tumbler dan beberapa barang lain. Proses sublimasi sendiri memerlukan beberapa peranti pendukung, yaitu print dengan menggunakan tinta khusus, mesin press dengan pemanas yang peruntukannya sesuai dengan permukaan benda yang akan disublim, dan tentu benda yang akan disublim itu sendiri.
Proses pewarnaan sublime sendiri dimulai dari proses print. Setelah desain dibuat, maka mesin print akan mulai proses printing ke kertas khusus ( transfer paper ) dengan menggunakan tinta khusus sublime. Proses print sama dengan print biasa, sehingga biasanya tinta relatif cepat kering. Untuk desain-desain tertentu yang menggunakan banyak campuran warna, maka tinta biasanya lebih lama kering, sehingga beberapa mesin print khusus sublime menggunakan pemanas untuk mempercepat tinta kering. Setelah proses print selesai, maka dilanjutkan proses transfer desain ke permukaan benda yang diinginkan. Proses ini memerlukan tekanan dan panas tertentu (umumnya suhu 170-200 derajat celcius), sehingga diperlukan mesin press khusus. Mesin press untuk menyublim benda rata dan tipis seperti kain tentu beda dengan mesin press untuk mug atau tumbler.
Ketika benda yang akan disublim dan kertas transfer yang sudah ada desainnya tersebut menempel, maka mesin press dengan panas dan tekanan tertentu akan menekan kedua benda tersebut. Panas dan tekanan tinggi tersebut akan menguapkan tinta (padat) menjadi uap tanpa melewati proses mencair terlebih dahulu, dan akan menempel pada permukaan benda. Disinilah secara umum proses sublimasi yang dimaksud. Hasilnya adalah warna atau corak akan menempel pada benda yang dituju, dan bisa dikatakan hasilnya akan permanen. Hasil warnanya pun senderung cerah dan solid. Untuk ketajaman desain atau corak, bergantung dari resolusi desain.
Demikian sobat JogjaSublime gambaran secara umum dari proses sublimasi tersebut. Karena menggunakan media printer untuk mentransfer desain ke keretas transfer, maka beberapa orang menyebut sublimasi dengan printing sublime, padahal istilah tersebut tidak sepenuhnya tepat, tapi juga tidak bisa dikatakan salah.
Untuk artikel selanjutnya, akan kita bahas hal hal lain yang berkaitan dengan pewarnaan sublimasi seperti bahan apa saja yang bisa disublim, kelebihan kekurangan, dan hal-hal lain.